Pengertian Rangkaian Star Delta

Pengertian Rangkaian Star Delta : Fungsi, Cara Kerja dan Kelebihannya

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Rangkaian Star Delta : Fungsi, Cara Kerja dan Kelebihannya. Dapatkan pemahaman mendalam tentang Pengertian Rangkaian Star Delta dan bagaimana cara kerjanya dalam artikel informatif ini yang mencakup berbagai aspek penting, termasuk penggunaan, manfaat, dan FAQs seputar Rangkaian Star Delta.

Apakah Kalian penasaran tentang apa sebenarnya Pengertian Rangkaian Star Delta itu? Berbagai sektor, seperti industri dan teknik, menggunakan istilah ini secara luas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang Pengertian Rangkaian Star Delta, asal-usulnya, penggunaannya, dan mengapa hal ini penting bagi kita. Mari kita mulai petualangan pengetahuan kita.

Pengertian Rangkaian Star Delta adalah metode untuk mengurangi lonjakan arus saat motor induksi tiga fasa dimulai.

Saat motor dimulai, rangkaian ini mengubah konfigurasi ‘star’ (bintang) menjadi ‘delta’ untuk mengurangi beban listrik. Tapi bagaimana semua ini bekerja? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pengertian Rangkaian Star Delta

Rangkaian star delta merupakan sebuah konfigurasi sirkuit yang umumnya digunakan dalam pengoperasian motor listrik 3 fase.

Meskipun rangkaian ini dapat diterapkan pada listrik 1 fase maupun 3 fase, penggunaannya lebih sering ditemui pada sistem listrik 3 fase.

Ada alasan yang mendasari hal tersebut, yakni kebutuhan listrik 3 fase yang memerlukan daya besar saat memulai operasi.

Oleh karena itu, banyak yang berpendapat bahwa sistem listrik 3 fase sangat sesuai jika menggunakan rangkaian jenis star delta ini.

Fungsi Rangkaian Star Delta

Rangkaian star-delta memiliki sejumlah fungsi dan kelebihan, yang membuatnya pilihan yang disukai dalam banyak aplikasi industri.

Berikut ini beberapa fungsi dan kelebihan utamanya:

1. Mengurangi Arus Mulai

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fungsi utama rangkaian star-delta adalah untuk mengurangi lonjakan arus saat motor listrik pertama kali dihidupkan. Dengan melakukan hal ini, rangkaian ini membantu mencegah kerusakan pada motor dan komponen terkait lainnya yang mungkin terjadi karena lonjakan arus yang tiba-tiba dan besar.

2. Mempertahankan Torsi

Meski mampu mengurangi arus start, rangkaian star-delta tidak mengurangi torsi motor. Hal ini penting karena torsi adalah hal yang sangat penting untuk performa dan efisiensi motor.

3. Stabilisasi Tegangan

Rangkaian star-delta juga membantu dalam menstabilkan tegangan motor listrik. Stabilisasi ini penting untuk memastikan bahwa motor beroperasi dengan efisiensi dan efektivitas maksimal.

4. Proteksi Kelebihan Beban

Salah satu kelebihan lain dari rangkaian star-delta adalah kemampuannya untuk melindungi motor dari kelebihan beban. Jika beban melebihi kapasitas yang diizinkan, rangkaian akan memutus tegangan, sehingga mencegah kerusakan pada motor.

5. Efisiensi Energi

Rangkaian star-delta adalah solusi yang hemat energi karena membantu dalam mengurangi penggunaan energi selama start dan stop, dan juga mengurangi kehilangan panas karena mengurangi lonjakan arus.

6. Pemasangan dan Pemeliharaan yang Mudah

Rangkaian star-delta relatif mudah dipasang dan dirawat. Ini adalah keuntungan besar dalam lingkungan industri, di mana downtime yang minimal sangat penting.

Dengan berbagai fungsi dan kelebihan ini, rangkaian star-delta menjadi solusi yang sangat baik untuk mengendalikan dan melindungi motor listrik dalam berbagai aplikasi industri.

Cara Kerja Rangkaian Star Delta

Setelah memahami Pengertian Rangkaian Star Delta, selanjutnya rangkaian star delta bekerja dengan cara yang cukup sederhana jika dipahami dengan baik.

Berikut ini langkah-langkah cara kerja rangkaian star delta:

  1. Aktivasi Tombol Push: Saat tombol push ditekan, tegangan dari MCB (Miniature Circuit Breaker) mulai mengalir ke kumparan.
  2. Aktivasi Kontaktor K1: Arus listrik mengaktifkan kumparan magnetik pada kontaktor K1. Selanjutnya, terminal NO (Normally Open) pada K1 tersambung, sehingga tombol push off pun akan berfungsi sebagai pengunci.
  3. Aktivasi Timer: Setelah K1 aktif, timer juga menerima arus listrik, khususnya dari terminal kumparan K1.
  4. Aktivasi Kontaktor K3: Tegangan NC (Normally Closed) dari kumparan akan mengalir ke kumparan magnetik pada kontaktor K3.
  5. Pengaliran Tegangan oleh Kontaktor K1: Selanjutnya, kontaktor K1 akan mengalirkan tegangan R-S-T ke gulungan elektromotor.
  6. Penyambungan Terminal Kontaktor K3: Kontaktor K3 kemudian menyambungkan terminalnya untuk pertama kali.
  7. Rangkaian Star: Pada fase ini, sistem beroperasi dalam mode star.
  8. Penyesuaian Timer: Setelah motor beroperasi dengan tegangan rendah, timer melakukan penyesuaian untuk memastikan stabilitas arus dalam rangkaian.
  9. Aktivasi Kontaktor K2 dan K3: Terminal NO akan tersambung dengan kumparan magnetik K2 dan K3, sehingga tegangan R-S-T akan mengalir ke gulungan elektromotor.
  10. Pergantian dari Star ke Delta: Pada titik ini, rangkaian sedang melakukan transisi dari konfigurasi star ke delta.
  11. Pemutusan Arus: Terakhir, saat tombol push off ditekan, semua arus dalam rangkaian akan terputus dan operasi elektromotor pun berhenti.
Baca Juga :  Pengertian Solenoida (Solenoid) : Fungsi, Cara Kerja dan Jenisnya

Perangkat Rangkaian Listrik Delta

Untuk memahami lebih jauh mengenai rangkaian star delta, kami juga akan mengulas secara singkat skema dari komponen rangkaian star delta.

Berikut ini adalah penjelasan tentang beberapa komponen penting dalam panel star delta, serta fungsinya:

1. MCB 3 Phole (Miniatur Circuit Breaker)

MCB, atau Miniatur Circuit Breaker, berfungsi untuk menyambung dan memutus arus listrik. Dalam rangkaian star delta, MCB juga memainkan peran penting dalam pengendalian arus listrik yang mengalir melalui rangkaian. Jika terjadi lonjakan arus listrik, konsleting, atau hubungan pendek, MCB 3 phole akan secara otomatis memutuskan arus.

2. Kontaktor

Dalam rangkaian star delta untuk motor 3 phase, kontaktor berfungsi untuk memutus dan menyambung arus listrik. Arus yang dihasilkan dalam rangkaian ini berasal dari lilitan koil yang menciptakan medan magnet. Ada tiga jenis kontaktor yang digunakan dalam rangkaian star delta:

  • Kontaktor utama (main contactor)
  • Kontaktor kedua, yang digunakan saat rangkaian dalam konfigurasi star.
  • Kontaktor ketiga, yang digunakan saat rangkaian berada dalam konfigurasi delta.

3. Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal Overload Relay atau TOR adalah komponen penting dalam rangkaian star delta yang berfungsi sebagai alat pengaman.

Jika terjadi kelebihan muatan listrik, TOR akan berfungsi untuk melindungi rangkaian. TOR juga melakukan deteksi berdasarkan panas yang dihasilkan.

4. Timer

Timer adalah komponen yang berfungsi untuk memutus dan menyambung arus listrik berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Saat koil dialiri arus listrik, timer akan mengubah konfigurasi operasional motor, yaitu dari konfigurasi star ke delta. Ini memungkinkan rangkaian untuk beroperasi dengan lebih efisien dan aman.

Jenis-Jenis Rangkaian Star Delta

Masih dalam pembahasan Pengertian Rangkaian Star Delta, nah berdasarkan jenisnya, hubungan star delta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian star delta otomatis dan manual.

Berikut ini adalah perbedaan antara keduanya:

1. Rangkaian Star Delta Manual

Pada rangkaian star delta manual, terdapat 3 tombol push button yang digunakan. Tombol-tombol tersebut adalah push button start, push button delta, dan push button off. Dalam rangkaian ini, perpindahan dari start ke delta dilakukan secara manual dengan menggunakan tombol-tombol tersebut.

Beberapa karakteristik dari rangkaian manual ini antara lain:

  • Rangkaian star delta manual memiliki wiring yang tidak terlalu rumit.
  • Rangkaian manual tidak memerlukan timer sebagai komponen penyusunnya.
  • Namun, jika tombol Push Button Delta ditekan terlalu lama atau terlambat, dapat menyebabkan motor terbakar.
  • Perpindahan antara star dan delta dilakukan secara manual atau mengikuti insting.

2. Rangkaian Star Delta Otomatis

Pada rangkaian star delta otomatis, timer merupakan salah satu komponen yang diperlukan.

Beberapa karakteristik dari rangkaian otomatis ini antara lain:

  • Rangkaian star delta otomatis memiliki sistem wiring yang lebih rumit dibandingkan dengan rangkaian manual.
  • Timer digunakan untuk mengatur proses perpindahan dari star ke delta secara otomatis.
  • Karena adanya timer, waktu perpindahan dari star ke delta dapat diatur sesuai kebutuhan.
  • Hanya terdapat 2 tombol push button yang digunakan dalam rangkaian ini.

Demikianlah perbedaan antara rangkaian star delta otomatis dan manual.

Kelemahan Sistem Star Delta

Meskipun rangkaian kendali motor 3 fasa star delta memiliki kelebihan dalam mengurangi arus awal yang tinggi pada saat motor dihidupkan, namun rangkaian ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Pengaturan waktu start dan stop yang rumit
    Untuk menjaga agar motor berjalan dengan baik, waktu start dan stop antara konfigurasi bintang dan delta harus diatur dengan benar. Hal ini bisa menjadi rumit jika operator tidak terbiasa dengan pengaturan waktu.
  2. Dibutuhkan lebih banyak ruang
    Dalam rangkaian star delta, dibutuhkan ruang yang lebih besar untuk menempatkan komponen seperti kontaktor, timer, dan relay termal. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada instalasi di mana ruang terbatas.
  3. Biaya lebih tinggi
    Rangkaian kendali motor 3 fasa star delta membutuhkan komponen tambahan seperti kontaktor, timer, dan relay termal yang lebih mahal. Hal ini bisa menjadi masalah bagi perusahaan yang ingin menghemat biaya.
  4. Tidak cocok untuk beban berat
    Rangkaian star delta biasanya tidak cocok untuk menghidupkan motor yang digunakan untuk menggerakkan beban yang sangat berat. Karena ketika beralih dari konfigurasi star ke delta, motor akan mengalami pemutusan sementara dan saat itu tidak dapat menghasilkan torsi yang cukup untuk mengatasi beban yang berat.
  5. Perawatan yang rumit
    Rangkaian star delta memerlukan perawatan yang lebih rumit karena terdapat banyak komponen yang harus diperiksa dan diperbaiki. Jika salah satu komponen rusak atau mengalami kerusakan, maka perbaikan bisa memakan waktu dan biaya yang cukup besar.
Baca Juga :  Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA)? : Rumus dan Cara Menghitungnya

Demikianlah beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan dalam rangkaian kendali motor 3 fasa star delta.

Penutup

Secara keseluruhan, pengertian rangkaian Star Delta merupakan suatu konsep penting dalam dunia teknik listrik, yang memegang peranan utama dalam pengendalian motor listrik.

Fungsinya yang utama adalah untuk mengendalikan arus saat proses start motor, menjadikannya menjadi lebih aman dan efisien.

Cara kerja rangkaian ini pun relatif sederhana, memanfaatkan konfigurasi bintang dan delta dalam proses pengoperasiannya.

Akhirnya, rangkaian Star Delta memang menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan, tetapi efektivitasnya sangat bergantung pada penerapannya yang benar.

Semoga artikel dari empatpilar.com mengenai Pengertian Rangkaian Star Delta ini, bisa memberikan gambaran yang jelas dan bermanfaat tentang apa itu rangkaian Star Delta, bagaimana ia bekerja, dan apa kelebihannya.

Selamat belajar dan selamat mengaplikasikan pengetahuan baru ini dalam praktek sehari-hari Kalian. Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/pengertian-rangkaian-star-delta/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *