Pengertian APAB (Alat Pemadam Api Berat)

Pengertian APAB (Alat Pemadam Api Berat) : Jenis dan Cara Menggunakannya

Posted on

Empat Pilar – Pengertian APAB (Alat Pemadam Api Berat) : Jenis dan Cara Menggunakannya. Ketika datang ke situasi kebakaran serius, perlindungan yang tepat sangatlah penting. Inilah di mana alat pemadam api berat (Alat Pemadam Api Berat) hadir sebagai pilihan utama untuk mengatasi kebakaran dengan risiko tinggi. Dalam artikel ini, kami akan menguraikan secara mendalam tentang alat pemadam api berat, bagaimana cara menggunakannya, manfaatnya, dan beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan. Jadi, mari kita telusuri lebih dalam mengenai topik ini.

Alat Pemadam Api Berat (Alat Pemadam Api Berat) adalah perangkat yang dirancang khusus untuk memadamkan kebakaran yang melibatkan bahan bakar berat, seperti minyak, gas, atau bahan kimia berbahaya. Alat ini dilengkapi dengan teknologi dan bahan yang kuat untuk memastikan bahwa kebakaran dapat diatasi dengan efektif dan efisien.

Pengertian APAB (Alat Pemadam Api Berat)

APAB, singkatan dari Alat Pemadam Api Berat, merupakan sebuah perangkat pemadam kebakaran berbentuk tabung yang dilengkapi dengan dua roda pada bagian bawahnya serta pegangan di bagian atasnya. Terdapat pula komponen tambahan berupa selang panjang berwarna hitam.

Penting untuk dicatat bahwa setiap lokasi, mulai dari hunian hingga berbagai jenis tempat usaha seperti minimarket, supermarket, kantor, mal, toko pakaian, restoran, pabrik, stasiun pengisian bahan bakar, dan sejenisnya, wajib dilengkapi dengan APAB.

Jenis-jenis APAB bervariasi, dan mirip dengan alat pemadam kebakaran lain yang umumnya ditemui, seperti di stasiun pengisian bahan bakar. Tabung dari APAB ini juga berwarna merah terang secara keseluruhan, seperti yang umumnya dikenal.

Namun, perbedaan signifikan terletak pada bobotnya dibandingkan dengan alat pemadam kebakaran di stasiun pengisian bahan bakar. APAB memiliki bobot yang jauh lebih berat. Kapasitas satu APAB bisa mencapai 20-100 kg.

Oleh karena itu, setidaknya dibutuhkan 2-3 orang untuk mengoperasikan satu APAB guna memadamkan api. Ini berbeda dengan alat pemadam kebakaran di stasiun pengisian bahan bakar yang bisa dioperasikan oleh satu orang saja.

Selain dikenal sebagai APAB, perangkat pemadam kebakaran ini juga dikenal dengan sebutan “Mobile Extinguisher,” istilah umum yang sering digunakan di luar negeri dengan bahasa utama berupa bahasa Inggris.

Jenis-Jenis APAB (Alat Pemadam Api Berat)

Setelah mengetahui Pengertian APAB (Alat Pemadam Api Berat), selanjutnya Alat Pemadam Api Berat sendiri rupanya masih terbagi lagi menjadi menjadi beberapa jenis seperti berikut ini:

1. Liquid Gas

Alat Pemadam Api Berat jenis ini mengandung sebuah senyawa yang berwujud cair, namun memiliki karakteristik unik. Saat senyawa cair ini dikeluarkan dari tabung, ia berubah menjadi bentuk gas dengan cepat dan efisien.

Jenis Alat Pemadam Api Berat ini sangat direkomendasikan untuk ruang-ruang komputer dan telekomunikasi, serta digolongkan dalam kategori alat pemadam kebakaran untuk kelas B dan C. Kegunaannya yang luas dan fleksibel membuatnya menjadi pilihan yang optimal untuk melindungi lingkungan yang memiliki peralatan elektronik sensitif dan berharga.

2. Dry Chemical Powder

Secara harfiah, istilah “dry chemical powder” dapat diartikan sebagai “bubuk kimia kering”. Sesuai dengan namanya, alat pemadam jenis ini terdiri dari bahan kimia berupa bubuk kering yang terdiri dari ammonium sulfate dicampur dengan fosfat mono ammonium.

Bahan-bahan bubuk ini telah diuji secara klinis melalui berbagai penelitian dan terbukti efektif dalam memadamkan api dalam kelas kebakaran A, B, dan C. Namun demikian, setelah Anda menggunakan dry chemical powder untuk memadamkan api, penting untuk segera membersihkan residu atau sisa-sisa bubuk kimia tersebut. Hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan pada alat-alat elektronik yang terkena semprotan dry chemical powder.

Sisa-sisa bubuk dari dry chemical powder memiliki sifat korosif jika dibiarkan menempel pada permukaan alat-alat elektronik dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, membersihkan sisa-sisa tersebut dengan teliti setelah kebakaran sangat dianjurkan. Ini akan membantu menjaga kinerja dan umur panjang alat-alat elektronik yang ada di sekitar area yang terkena dampak pemadaman.

Baca Juga :  5 Jenis Sistem Operasi dan Fungsinya Yang Perlu Kalian Tahu

3. Foam (Busa)

Alat Pemadam Api Berbentuk Busa merupakan salah satu jenis pemadam yang sangat umum dijumpai, seperti yang sering terlihat di stasiun pengisian bahan bakar. Bahan dasar dari busa ini biasanya mengandung potassium acetate. Cara kerjanya yang unik adalah dengan membentuk lapisan busa yang mengapung di atas permukaan api. Hal ini berfungsi untuk mencegah api dari kobaran yang lebih besar dan mencegahnya menyebar ke area sekitar.

Kelebihan lain dari busa adalah kemampuannya untuk meredam percikan api. Ini berarti bahwa potensi ledakan yang lebih besar, yang dapat terjadi jika api bersentuhan dengan bahan yang mudah terbakar, dapat diminimalisir. Dalam situasi di mana busa terus disemprotkan, ia akan secara efektif memadamkan api dengan cepat, meskipun waktu yang dibutuhkan bisa bervariasi tergantung pada ukuran api yang harus diatasi.

Alat Pemadam Api Berat dengan isi busa ini umumnya digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B. Tempat-tempat di mana risiko kebakaran tinggi, seperti pom bensin, garasi kendaraan, dan lingkungan yang mudah terbakar lainnya, adalah tempat-tempat di mana alat ini sering ditempatkan.

4. Carbon Dioksida (CO2)

Alat Pemadam Api Berat yang mengandung karbon dioksida (CO2) sangat cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B. Tabung APAB jenis ini sangat disarankan untuk ditempatkan di area-area yang memiliki banyak peralatan elektronik, seperti dapur rumah atau restoran, studio musik, dan ruangan dengan banyak stop kontak.

Cara kerja CO2 adalah dengan mengalihkan oksigen dari api, sehingga api tidak lagi memiliki oksigen yang diperlukan untuk terus berkobar. Ini adalah metode yang sangat efektif untuk memadamkan api karena tidak meninggalkan residu atau sisa-sisa yang perlu dibersihkan seperti yang terjadi pada beberapa jenis pemadam lainnya.

Penting untuk memahami bahwa penggunaan alat pemadam api yang sesuai dengan jenis kebakaran dan lingkungan sangatlah penting. Menggunakan alat pemadam yang tepat dan mengetahui cara kerjanya dapat membantu melindungi nyawa, harta benda, dan lingkungan sekitar dari bahaya kebakaran.

Cara Menggunakan APAB Sesuai SOP

Mengoperasikan APAB tidaklah sekompleks yang mungkin kita bayangkan, terutama jika kita sudah memahami langkah-langkah yang benar. Dalam konteks ini, kami akan memberikan panduan tentang cara menggunakan alat pemadam api berat (APAB) sesuai dengan SOP:

  1. Tempatkan APAB sekitar 50 meter dari sumber kebakaran. Pastikan bahwa kamu berada pada jarak yang aman, menjauh dari risiko bahaya percikan api.
  2. Posisikan APAB dalam posisi tegak dan mengarah ke titik api.
  3. Tarik pin pada APAB. Pin ini biasanya memiliki bentuk “T” dan saat dilepas, akan memungkinkan aliran gas bertekanan keluar dari cartridge.
  4. Terakhir, pastikan selang APAB terbentang dengan baik. Setelah itu, baru buka atau tekan tuas pada APAB untuk melepaskan media pemadam api dari dalam tabung APAB.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini sesuai SOP, kamu dapat menggunakan APAB dengan efektif dan aman untuk memadamkan kebakaran. Ingatlah bahwa pemahaman yang benar tentang penggunaan alat pemadam api dan pengetahuan tentang langkah-langkahnya dapat membantu melindungi dirimu sendiri dan orang lain dari bahaya kebakaran.

Pembagian Kelas Api dalam Kebakaran

Penting bagi kalian untuk menyadari bahwa kebakaran memiliki klasifikasi tersendiri. Sebelum kalian membeli peralatan pemadam api, pertama-tama kenali jenis kebakarannya dengan baik! Berikut adalah pembagian kelas kebakaran yang perlu kalian pahami:

  1. Kelas Kebakaran A:
    Jenis ini muncul akibat benda padat yang mudah terbakar, seperti kertas, plastik, kayu, dan benda padat lainnya. Ciri khasnya adalah sisa-sisa seperti arang atau abu yang ditinggalkan.
  2. Kelas Kebakaran B:
    Biasanya timbul akibat benda cair yang mudah terbakar, seperti alkohol, bensin, minyak, oli, dan sejenisnya.
  3. Kelas Kebakaran C:
    Kebakaran ini disebabkan oleh masalah listrik seperti alat elektronik yang bermasalah atau korsleting listrik. Ini bisa terjadi karena kabel yang terkelupas atau putus, arus pendek, kerusakan instalasi, dan kelebihan daya.
  4. Kelas Kebakaran D:
    Umumnya terjadi akibat bahan logam seperti aluminium, litium, dan magnesium yang terbakar.

Semua jenis kebakaran di atas harus diatasi dengan menggunakan peralatan pemadam kebakaran yang sesuai. Namun, tahukah kalian bahwa peralatan pemadam kebakaran sebenarnya memiliki banyak variasi? Ya, ada berbagai jenis alat yang dapat digunakan untuk memadamkan api, masing-masing dengan kemampuan dan fungsi yang berbeda. Semua peralatan ini dirancang sesuai dengan kebutuhan yang spesifik.

Baca Juga :  Cara Memasang MCB 3 Fasa, Pengertian dan Harga MCB Terbaru

Penutup

Sebagai penutup, Pengertian APAB (Alat Pemadam Api Berat) memang esensial dalam dunia keselamatan. APAB bukan hanya sekedar alat pemadam kebakaran biasa, melainkan instrumen yang dirancang khusus untuk menghadapi situasi kebakaran skala besar dengan efisiensi yang maksimal.

Memiliki pengetahuan tentang pengertian dan fungsi APAB tentunya dapat meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi situasi darurat serta memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap aset dan nyawa. Dengan semakin maju dan canggihnya teknologi, mari kita tingkatkan juga kesadaran kita dalam menggunakan dan memanfaatkan alat keselamatan seperti APAB dengan bijak dan tepat guna.

Itu saja uraian secara lengkap yang bisa empatpilar.com bahas mengenai Pengertian APAB (Alat Pemadam Api Berat). Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *