Cara Kerja Relay DPDT

Cara Kerja Relay DPDT (Double Pole Double Throw Relay) Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Cara Kerja Relay DPDT (Double Pole Double Throw Relay) Secara Lengkap. Pelajari Cara Kerja Relay DPDT (Double Pole Double Throw Relay) secara lengkap dan efisien dalam artikel ini, termasuk cara kerja, kegunaan, dan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan.

Relay DPDT (Double Pole Double Throw Relay) telah menjadi komponen penting dalam sistem kelistrikan dan elektronik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam cara kerja relay DPDT, kegunaannya, serta menjawab beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang topik ini. Ikuti panduan ini untuk memahami lebih lanjut tentang relay DPDT dan cara menggunakannya.

Cara Kerja Relay DPDT adalah dengan menggunakan dua input dan empat output. Setiap input memiliki dua output yang sesuai. Relay DPDT juga memiliki terminal koil dan total delapan terminal.

Kedua input terpisah satu sama lain dan output juga terpisah satu sama lain. Input 1 memiliki dua output yaitu 1.1 dan 1.2 (yang terdiri dari satu NC dan satu NO).

Input 2 juga memiliki dua output yaitu 2.1 dan 2.2 (yang terdiri dari satu NC dan satu NO).

Relay DPDT dapat mengendalikan empat rangkaian listrik atau elektronik dan dapat berfungsi sebagai pengalih (on/off) serta pengarah sinyal.

Relay DPDT memiliki dua terminal common (COM), dua terminal NC, dan dua terminal NO. Kedua pasangan input dan output dioperasikan secara bersamaan.

Pengertian Relay

Relay adalah salah satu komponen dalam rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai saklar atau switch untuk mengontrol sebuah rangkaian listrik dengan cara mengaktifkan atau menonaktifkan kontak saklarnya.

Relay terdiri dari dua komponen utama yaitu elektromagnet (coil) dan mekanikal (perangkat saklar).

Fungsi dari coil adalah sebagai alat penarik kontak poin agar dapat terhubung atau terputus sesuai dengan pengaturan relay yang digunakan.

Sementara itu, saklar pada relay berfungsi sebagai kontrol penggunaan. Apabila saklar dalam keadaan ON, arus listrik akan mengalir, sedangkan apabila saklar dalam keadaan OFF, arus listrik akan berhenti mengalir.

Pengertian Relay DPDT (Double Pole Double Throw)

Relay DPDT (Double Pole Double Throw) adalah salah satu jenis relay dalam perangkat elektronik yang menggunakan prinsip elektromagnetik untuk memisahkan dua sirkuit secara elektrik dan menghubungkannya secara magnetis.

Relay DPDT sering digunakan untuk menghubungkan sirkuit elektronik yang bekerja pada tegangan rendah ke sirkuit listrik yang beroperasi pada tegangan tinggi.

Relay DPDT memiliki dua pasang terminal input dan output, di mana setiap pasangan memiliki dua terminal yang sesuai.

Selain itu, relay ini juga dilengkapi dengan terminal koil yang berfungsi sebagai penggerak utama dalam menarik dan melepaskan kontak sirkuit.

Dalam operasinya, relay DPDT dapat mengontrol empat rangkaian listrik atau elektronik secara bersamaan dengan menyediakan fungsi switching (on/off) dan routing sinyal.

Relay DPDT juga dilengkapi dengan dua terminal common (COM), dua terminal normally closed (NC), dan dua terminal normally open (NO) yang dapat dioperasikan secara bersamaan.

Karena kemampuannya dalam mengendalikan sirkuit listrik dan elektronik yang berbeda, relay DPDT sering digunakan dalam berbagai aplikasi seperti dalam industri, otomotif, dan elektronik rumah tangga.

Cara Kerja Relay DPDT (Double Pole Double Throw Relay)

Relay DPDT bekerja dengan menggunakan dua input dan empat output. Setiap input memiliki dua output yang sesuai, termasuk terminal koil sehingga total ada delapan terminal pada relay DPDT.

Kedua input pada relay ini terisolasi satu sama lain, dan begitu juga dengan kedua outputnya. Input 1 memiliki dua output yaitu 1.1 dan 1.2 (yang terdiri dari satu NC dan satu NO), begitu juga dengan input 2 yang memiliki output 2.1 dan 2.2 (yang terdiri dari satu NC dan satu NO).

Relay DPDT dapat mengontrol empat rangkaian listrik atau elektronik secara bersamaan dengan menyediakan fungsi switching (on/off) dan routing sinyal.

Baca Juga :  Cara Memperbaiki Terminal Roll Listrik : Panduan Lengkap dan Mudah

Relay DPDT juga dilengkapi dengan dua terminal common (COM), dua terminal normally closed (NC), dan dua terminal normally open (NO) yang dapat dioperasikan secara bersamaan.

Simbol dari Relay DPDT terlihat pada gambar yang disertakan, dan prinsip kerjanya dapat lebih mudah dipahami melalui diagram yang juga disertakan.

Pada diagram tersebut, koil relay terhubung ke rangkaian baterai dengan saklar bernama S1.

Dua sirkuit yang berbeda dihubungkan dengan dua pasangan input dan output yang berbeda. Sirkuit 1 terdiri dari baterai 1, LED 1, dan LED 2. Sirkuit 2 terdiri dari baterai 2, LED 3, dan LED 4.

Ketika saklar S1 dalam keadaan off, koil relay tidak akan menerima aliran listrik sehingga LED 2 dan LED 4 akan dalam keadaan on karena terhubung dengan terminal NC, dan LED 1 serta LED 3 akan dalam keadaan off.

Namun, ketika saklar S1 dihidupkan, koil relay akan menerima aliran listrik, sehingga LED 2 dan LED 4 akan mati, dan LED 1 serta LED 3 akan menyala.

Cara Kerja Relay

Relay tersedia dalam berbagai ukuran, kapasitas, dan penggunaan yang sesuai dengan kebutuhan. Pada dasarnya, semua jenis relay memiliki fungsi yang sama, yaitu bagian primer yang berfungsi sebagai pengontrol dan bagian sekunder yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik ke beban.

Namun, jika dilihat secara spesifik, relay memiliki dua jenis sistem kerja yaitu Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC). Berikut adalah penjelasannya.

1. Relay Normally Open (NO)

Relay Normally Open bekerja dengan cara memutuskan hubungan listrik pada bagian sekunder saat tidak terdapat arus listrik pada bagian primer.

Ketika arus listrik mengalir pada bagian primer, maka hubungan listrik pada bagian sekunder akan tersambung.

Pada saat rangkaian pada bagian primer dimatikan atau off, maka coil tidak akan menerima aliran listrik sehingga tidak terbentuk medan elektromagnetik yang dapat menarik tuas (penghubung antara bagian sekunder dan primer).

Karena relay Normally Open, maka tidak akan terjadi aliran arus listrik ke beban seperti motor listrik, lampu, dan sebagainya.

Dengan demikian, kesimpulannya, pada relay Normally Open, ketika bagian primer dalam kondisi on, maka bagian sekunder juga akan on.

Namun, apabila bagian primer dimatikan atau off, maka bagian sekunder juga akan off. Relay jenis ini sering digunakan dalam aplikasi pengendalian sirkuit listrik atau elektronik yang membutuhkan pemutusan aliran listrik saat tidak terdapat aliran listrik pada bagian primer.

2. Relay Normally Closed (NC)

Relay Normally Closed bekerja dengan cara menghubungkan aliran listrik pada bagian sekunder saat tidak terdapat aliran listrik pada bagian primer.

Ketika aliran listrik pada bagian primer diputus, maka hubungan listrik pada bagian sekunder akan terbuka.

Pada saat rangkaian pada bagian primer dimatikan atau off, maka coil tidak akan menerima aliran listrik sehingga tidak terbentuk medan elektromagnetik yang dapat menarik tuas (penghubung antara bagian sekunder dan primer).

Namun, karena relay Normally Closed, maka hubungan listrik pada bagian sekunder malah akan terbuka dan beban dapat beroperasi.

Oleh karena itu, kesimpulannya, pada relay Normally Closed, ketika bagian primer dalam kondisi on, maka bagian sekunder akan dalam kondisi off. Namun, apabila bagian primer dimatikan atau off, maka bagian sekunder akan menjadi on.

Relay jenis ini sering digunakan dalam aplikasi pengendalian sirkuit listrik atau elektronik yang membutuhkan hubungan listrik pada bagian sekunder saat tidak terdapat aliran listrik pada bagian primer.

Relay Normally Closed juga sering digunakan dalam sistem keamanan atau dalam situasi darurat yang memerlukan pemutusan arus listrik secara cepat dan otomatis.

Penutup

Dalam kesimpulan, artikel ini telah mengupas tuntas mengenai cara kerja relay DPDT (Double Pole Double Throw Relay) secara lengkap.

Melalui penjelasan ini, kita telah memahami bahwa relay DPDT adalah komponen penting yang memungkinkan peralihan antara dua rangkaian listrik yang berbeda secara cepat dan efisien.

Baca Juga :  Pengertian Sensor Akselerometer (Accelerometer Sensor) : Cara Kerja dan Kelebihannya

Dengan prinsip kerja yang sederhana, tetapi efektif, relay DPDT menjadi solusi yang ideal untuk berbagai aplikasi, mulai dari otomasi industri hingga perangkat elektronik rumah tangga.

Mudah-mudahan, informasi yang disajikan dalam artikel ini dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami dan mengapresiasi peran relay DPDT dalam dunia elektronika.

Dengan pemahaman yang baik, kita dapat lebih bijak dalam mengaplikasikan teknologi ini untuk menciptakan sistem yang lebih efisien, Kalianl, dan inovatif.

Itu saja yang bisa empatpilar.com berikan kepada kalian mengenai Cara Kerja Relay DPDT. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam eksplorasi Kalian di bidang elektronika! Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/cara-kerja-relay-dpdt/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *